HARI PENDIDIKAN NASIONAL
Nur Marwati Blog's
Hari Pendidikan Nasional
HARI PENDIDIKAN NASIONAL
Artikel Memperingati Hari Kartini pada tanggal 21 April
Identitas Raden Ajeng Kartini (RA. Kartini)
Raden
Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah. Pada tanggal 21 April 1879. Raden
Adjeng Kartini meninggal di Rembang, Jawa Tengah. Pada tanggal 17 September
1904 pada umur 25 tahun.
Raden Ajeng Kartini atau biasa
disebut RA. Kartini itu adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional
Indonesia. RA. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan permpuan pribumi.
DARFAR ISI
1 1.
Biografi
2 2.
Sejarah Peringatan Hari Kartini
3 3.
Peringatan Hari Kartini di sekolah
smk
4.
Bazar
1 1.
Biografi
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan
tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua.
Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun.
Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai
usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS
(Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda.
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang
diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan
dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De
Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan
tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya
tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat
catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau
mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat
perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum
sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini
sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901
sudah dibacanya dua kali.
1 2.
Sejarah Peringatan Hari Kartini
Hari Kartini, begitulah kebanyakan
dari kita menyebutnya. Hari yang biasanya diperingati oleh kebanyakan kaum
perempuan. Yang bertepatan pada tanggal 21 April diperingati sebagai Hari
Kartini. Raden Ajeng Kartini dilahirkan di Jepara, Jawa Tengah. Beliau adalah
Putri dari seorang Bupati Jepara pada waktu itu, yaitu Raden Mas Adipati
Sastrodiningrat. Pada waktu Raden Ajeng Kartini lahir, nasib kaum wanita penuh
dengan kegelapan, kehampaan dari segala harapan, ketiadaan dalam segala
perjuangan, dan tidak boleh lebih dari kaum laki-laki, dan
bertugas tidak lain dari yang telah ditentukan secara alamiah, yaitu mengurus
dan mengatur rumah tangga saja, kaum wanita telah dirampas dan diinjak-injak
harkat dan martabatnya sebagai manusia.
Daya berpikir kaum wanita tidak
dapat berkembang sebagaimana mestinya, kaum wanita tidak diberi kesempatan
untuk mengembangkan dirinya untuk melebihi dari apa yang diterimanya dari alam.
Karena kaum wanita tidak diberi
kesempatan untuk belajar membaca, menulis dan sebagainya. Dengan kata lain
kaum wanita hanya mempunyai kewajiban tetapi tidak mempunyai hak sama sekali.
Lalu Raden Ajeng Kartini sebagai emansipasi wanita pada saat itu, Ia berusaha
untuk terus berjuang agar kaum wanita di Indonesia mendapatkan haknya untuk
melakukan semua kegiatan yang semestinya. Raden Ajeng Kartini mendirikan sekolah
kepandaian putri dan disanalah beliau mengajarkan tentang kegiatan wanita,
seperti belajar jahit menjahit, memasak, membersihkan rumah dan kepandaian
lainnya.
Usaha-usaha yang dilakukan Raden
Ajeng Kartini dalam meningkatkan kecerdasan bangsa Indonesia, khususnya bagi
kaum wanita yang tidak memandang derajat ini memberikan hasil yang memuaskan.
RA. Kartini pun telah menerbitkan buku hasil karyanya yang berjudul “Habis
Gelap Terbitlah Terang” .
3. Peringatan Hari Kartini di SMK
Hari kartini pada tanggal 21 April ,
sekolah kami ikut memperingati hari kartini yang diadakan di lapangan basket
atau lapangan tengah yang dihiasai dengan adanya panggung di pinggir lapangan.
Busana yang dipakai kaum wanita yaitu kebaya yang merupakan ciri khas dari
penampilan Raden Ajeng Kartini, sementara bagi kaum laki-laki menggunakan
pakaian batik.
Peringatan hari kartini disekolah
kami mengadakan banyak perlombaan, di antaranya yaitu :
1.
Lomba fashion show : perempuan 2 ,laki-laki 2, laki-laki
dan perempuan 1
2.
Lomba vocal grup : terdiri dari 5 orang
3.
Lomba rias wajah : terdiri dari 3 orang
4.
Lomba hias tumpeng : terdiri dari 3 orang
5.
Lomba joget : terdiri dari 6 orang
Perlombaan
berlangsung pada jam 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.
4. Bazar
Jurusan
Pemasaran ikut memeriahi acara kartini dengan mengadakan bazar. Untuk membeli
makanan, minuman, aksesoris ini para Siswa/Siswi, Ibu/Bapak Guru dan Staff TU
dll harus menukarkannya dengan kupon
yang berharga Rp.1000,-yang telah ia beli, bagi yang tidak memiliki kupon
tersebut harus membeli kupon kepada panitia yang mendapatkan tugas untuk
menjual kupon. Di bazar ini kami menjajalkan berbagai makanan berat dan makanan
ringan, minuman, dan aksesoris dari bahan daur ulang yang memiliki daya
kreatifitas tinggi. Di kantin sekolah pun jika ingin membeli makanan atau
minuman di berlakukan untuk menggunakan kupon Rp.1000,- . Harga makanan dan
minuman di naikkan karena untung orang yang berjualan di kantin itu, 20% nya untuk
sekolah.
Perlombaan
dimulai dengan acara fashion show laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan
perempuan, laki-laki berpasangan dengan perempuan ini berlangsung cukup meriah
acaranya. Semua orang pun ikut bersorak menyemangati orang yang sedang berjalan
di atas panggung dengan lenggokkan badan laki-laki dan perempuan. Setelah lomba
fashion show, kami juga mengadakan lomba vocal grup. Dalam vocal grup yang
terdiri dari 5 orang tersebut harus mengikuti seleksi dengn Ibu Ria yang
merupakan guru Seni Budaya, seleksi ini bertujuan untuk menilai grup manakah
yang memiliki suara yang bagus agar tidak membuat kecewa para penonton. Bagi
yang lulus dalam seleksi vocal grup maka masing-masing dari kelompok tersebut
harus mempersiapkan lagu yang akan dibawakan / di nyanyikan. Lomba vocal grup
pun berlangsung meriah, sebab yang mengikuti sudah berpengalaman dalam hal music
atau olah vocal.
Pukul
13.00 WIB , suasana di lapangan pun mulai sepi karena hujan yang menguyur
lapangan. Namun, walaupun hujan acara tetap berlangsung. Penutupan dalam acara
memperingati Hari Kartini ini dengan mengadakan lomba joget Caesar, lomba joget
oplosan, lomba joget simalakama dll. Para panitia, osis, siswa/siswi langsung
berdatangan memasuki area lapangan dan langsung berjoget dengan lagu Caesar,
oplosan, simalakama.
Acara
selesai pada pukul 14.00 WIB , panitia dan osis yang bertugas pun langsung
membersihkan lapangan secara gotong royong.
SEKIAN ARTIKEL YANG DAPAT SAYA SAMPAIKAN.
MOHON MAAF APABILA ADA KESALAHAN DALAM PENGETIKAN ATAUPUN
BAHASA YANG KURANG
BERKENAN.
Terimakasih...
Artikel Sekolah'ku
Kebersihan Lingkungan Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekoloah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
B. Tujuan Pembahasan
Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup
yang ada disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama
kita sebagai siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan baik.
Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah udara akan sejuk. Dan oleh
karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya dengan
sempurna.
Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika
lingkungan sehat dan bersih, otak dapat bekerja melebihi dari benda
cepat apapun yang pernah ada. Karena otak memiliki berjuta – juta
rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat bekerja
dengan maksimal.
Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga
telah melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam
Iptek. Karena orang sukses pasti berasal dari lingkungan yang sehat dan
bersih. Sehingga ia dapat berfokus pada pembelajaran yang ia terima.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam
setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya
setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan
sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas
termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka
motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk
semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita
tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan
berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri.
Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah
sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik
sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan
kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi
para siswa / siswi di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam
setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa
depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat
dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun
sekelompok orang siswa di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan. Inilah yang
disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik
seorang siswa di SMP Negeri 1 Dolok Panribuan.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu
kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi
otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru
sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui
saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia.
Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman
pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat
mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia.
Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat
itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon –
pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
* Teori-teori Belajar
Menurut
Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari teori atau
aliran – aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun
besar psikologi yaitu : teori disiplin mental, behaviorisme, dan
kognitif- gestalt - field.
1. Teori disiplin mental
Menurut rumpun
psikologi ini individu memiliki kekuatan kemampuan, atau
potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari
kekuatan-kekuatan kemampuan dan potensi-potensi tersebut. Bagaimana
proses pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori
mengemukakan pandangan yang berbeda.
2. Teori behaviorisme
Rumpun
teori ini disebut behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau
tingkah laku yang dapat diamati. Teori- teori dalam rumpun ini bersifat
molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur- unsur
seperti halnya molekul- molekul.
3. Teori cognitif- gestalt- field
Rumpun
ketiga adalah kognitif-gestalt–field. Kalau rumpun behaviorisme
bersifat molekular (menekankan unsur- unsur), maka rumpun ini bersifat
molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,
dikembangkan oleh para ahli psikologi kognitif, teori ini berbeda dengan
behaviorisme, bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui
(knowing) dan bukan respons.
Namun untuk memulai semua itu perlulah
kita ketahui terlebih dahulu bagaimana prinsip pengelolaan sistem,
dimana terdapat perbedaan pendekatan paradigma top-down dan paradigma
bottom-up dalam berbagai lapisan. Diantaranya pada sistem pendidikan
pendekatan paradigma top-down berupa menentukan ketentuan untuk
membudayakan peserta didik sedangkan paradigma bottom-up menjamin aturan
pokok dan tersedianya sumber daya.
Pada sistem pengelolaan menurut
paradigma top-down harus mampu menunjukkan petunjuk operasional
sedangkan paradigma bottom-up hanya menyediakan informasi yang ada dan
mengatur sumber daya yang diperlukan tanpa perlu menunjukan petunjuk
operasionalnya. Pada paradigma top-down sistem belajar pembelajaran
harus mampu melaksanakan petunjuk dan mengawasi agar segala sesuatunya
sesuai dengan petunjuk yang ada. Namun menurut paradigma bottom-up
sistem belajar pembelajaran harus bisa merancang terlebih dahulu pedoman
yang akan dilaksanakan dan mengelola sumber belajar agar dapat menarik
minat siswa sehingga pengalaman belajar siswa yaitu mampu memecahkan
masalah belajar. Berbeda dengan paradigma top-down dimana pengalaman
belajar siswa hanya merespon pelajaran.
Setelah memahami mengenai
paradigma top-down dan bottom-up maka seorang guru dalam menggunakan
media pendidikan yang efektif, harus memiliki pengetahuan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan/ pengajaran. Pengetahuan tersebut
menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dalam Asnawir & Usman (2002: 18):
- Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,
- Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
- Penggunaan media dalam proses belajar mengajar,
- Hubungan antara metode mengajar dengan metode pendidikan,
- Nilai dan manfaat media pendidikan,
- Memilih dan menggunakan media pendidikan,
- Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan,
- Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan,
- Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan. Karena itu media pendidikan sangat penting sekali untuk menungjang pencapaian tujuan dari pendidikian itu sendiri.
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang
ada disekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik
(hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan
rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat
terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah
laku.Oemar Hamalik (2004 : 194) dalam teorinya “Kembali ke Alam”
menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan peserta
didik.
Menurut Oemar Hamalik (2004: 195) Lingkungan (environment)
sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi
tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber
belajar. Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah;
Lingkungan fisik disekitar sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak
dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai
sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa alam dan peristiwa
yang terjadi dalam masyarakat.
Jadi media pembelajaran lingkungan
adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek
atau pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai
bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah
dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka. Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran ini guru berharap siswa akan lebih akrab dengan lingkungan
sehingga menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan sekitarnya. Langkah awal
yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman, 2002: 109):
- Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;
- Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalam kelas;
- Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium), serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan sebagai sumber pelajaran.
Pemanfaatan
lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna disebabkan
para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan
kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar
mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002: 208):
- Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
- Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami,
- Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat,
- Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta,
- Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta akan lingkungan.
- Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa syarat tertentu diantaranya :
- Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran,
- Dapat menarik perhatian siswa,
- Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,
- Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan,
- Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan
- Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.
Pada
dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan
mengkomunikasikan dan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap
perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses
dan hasil belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator
yang telah ditetapkan, oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini
dapat digunakan sebagai sarana untuk memotivasi peserta didik dalam
pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Bentuk laporan hasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor Haryati (2007 :115)
Menurut Sudjana
(2002 : 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar yang
diharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru
dapat merancang atau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti.
Setiap proses belajar-mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh
hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya.
Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar yang dimiliki siswa. Tipe
hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan dicapai oleh
proses belajar-mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Lingkungan
merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan
minat dan merangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini
sangat baik dan cocok dilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena
pemahaman para siswa tentang biologi adalah ilmu hafalan dan tidak
bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari pengalaman belajar yang
bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar kelas
sedangkan dalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam
ini karena, biologi didalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata
pelajaran sains dimana siswanya dituntut untuk dapat memahami konsep
biologi dan mengembangkan daya nalar untuk memecahkan masalah yang
dihadapi sehari-hari.
B.SARAN
Agar penggunaan lingkungan sebagai
sumber belajar berhasil dengan baik, perlu dilakukan langkah-langkah:
perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam langkah- langkah
tersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan
lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama.
Penetapan Sasaran Pemasaran
Strategi
pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan
yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga
faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran
yaitu :
1. Daur
hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan
tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap
kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi
persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau
hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3.
Situasi ekonomi
Strategi
pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan,
apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam
strategi pemasaran diantaranya:
1.
Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi
pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
3. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu
dengan cara :
a.
Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk
beralih merk;
b.
Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas
positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated
positin)
Secara
lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah
jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan
memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan
mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan
menjaring pelanggan baru.
Strategi Pemasaran
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan
Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5), marketing adalah “A societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering and freely exchanging products and services of value with others”.
Sedangkan pengertian Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Segmentasi (Segmentation)
Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:
1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:
• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.
• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:
1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.
Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.
Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:
1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
2. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
3. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.
4. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.
Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:
a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.
Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.
Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:
1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi strategi bila dibutuhkan
Pengertian Saluran
Distribusi
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:
- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.
- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
Langganan:
Komentar (Atom)